Sabtu, 28 Juli 2018


PROBEMATIKA DEDI KOBUZER

          Namaku ihsanul fikri,boleh kalian panggil ihsan atau siapa saja yang penting aku suka. Mungkin kalian pernah mendengar namaku di televisi atau di Koran atau di internet atau di mana sajalah, kalau boleh sombong sedikit aku ingin berkata ’namaku lebih pasaran dari nama kalian,wihahahahahaha’. Tapi aku takkan mungkin bilang begitu pada kalian karna aku bukanlah orang yang sombong.ets,kok aku jadi nggak jelas kek gini sih.
        Oke saat ini aku sedang menekuni hobiku di di warung sate didong yang terletak di daerah lereng marapi dan singgalang yaitu di koto baru. “APA kalian nggak tahu koto baru dimana?!!, oke biar digedein mapsnya, dan ternyata koto baru di Kabupaten Tanah Datar, ibukotanya Batusangkar kampung halamanku. Udah tauuu kan?? Kalo nggak tau pura pura tau aja yah. Eh malah jadi garing ya kalo gitu panggil aja aku mister garing,,,oke.
      Mungkin diantara kalian ada yang bego karna asumsi kalian hobiku masak, tapi kalian yg bloon salah besar karna hobiku yang real adalah makan. makan bagiku bukan sekedar hobi tapi juga merupakan obesesi dan penyemangat hidup
      Kalian orang yang berduit tentunya udah pernah mendengar tentang sate didong, sate yang tersohor sepanjang perjalanan marcopolo dari sabang sampe merauke, katanya sih dulu para pahlawan Indonesia mulai dari soekarno sampe pak jokowi(dia pernah makan sate didong tapi dia bukan pahlawan.jadi siapakah dia?!!). Saat ini aku sedang menikmati pak dedi kobuzer yang namanya sama-sama pasaran kaya aku sedang meracik sepiring sate daging didong, tapi yang menarik bagiku bukanlah dedi kobuzer ini tapi sejarah ia memulai bisnisnya. Mau denger nggak??,ah jujur banget kalo gitu baca aja nih cerpen sampe habis, hehehehehe.
Cerita sebenarnya di mulai  dari bawah ini:
Kalau bukan karna permintaan istrinya dedi kobuzer tak akan mau berhenti dari pekerjaanya, ia telah bekerja sebagai tukang sate keliling selama 20 tahun bahkan ketika mengucapkan ijab qabul pada pernikahanya dengan maimun istrinya dengan mahar sepiring sate daging lengkap dengan kuah kacang special,, tapi sekarang ia harus memilih gerobak sate atau ditalak istrinya. Jujur kalo tidak iba hatinya meninggalkan istri dan dua orang anaknya ia lebih memilih menarik gerobak sate daripada menjadi seorang pengguran.
 Dulu sekali ketika awal permulaan ia memulai bisnisnya menjadi seorang penjual sate ia bersumpah, kala itu bahwa ia tak akan menggunakan tanganya selain  dipergunakan untuk berdagang sate, baginya lebih baik menjadi pengguran dari pada tidak menjadi tukang sate sama sekali, menjadi penjual sate memang adalah cita cita Dedi Kobuzer sejak masih orok, ketika ia kecil setiap hari ia tak pernah absen memakan daging sate karna ayahnya sama persis dengan dirinya dua hari yang lalu sama-sama seorang tukang sate keliling.
Dua hari yang lalu ketika ia mangkal di tempat biasa ia mangkal berjualan sate yaitu di sebuah SD (Sekolah Dasar) di kampungnya. Istrinya “Maimun” (nama istrinya) entah karena apa mendatanginya dengan amarah yang meluap-luap, maimun datang dengan membawa serta sapu lidi pendek yang biasa ia pergunakan untuk membersihkan halaman rumahnya yang selalu di kotori oleh taiiik entok-entok (bebek jawa) milik tetangga.
“Kau harus pulang sekarang juga,,, sudah satu minggu kau meninggalkan anakmu!!!”. Bentak maimun.
“Tapi danging sateku masih banyak maii,, ”rengek dedi kobuzer .
“Peduli setan dengan satemu pulang atau kita cerai,.ancam maimun sambil mengacungkan sapu lidinya,nafasnya tersengal-sengal menahan amarah.
“Oke aku akan pulang tapi tunggu sebentar pelangganku banyak yang ngantri tuh”, tunjuk dedi kobuzer kepada anak SD yang mengerumuni gerobak satenya.
Dengan marah yang kni meledak maimun memukul-mukul sapu lidinya ke badan gerobak sate dedi kobuzer hingga membuat anak SD itu berlari tunggang-langgang karna takut melihat maimun yang murka”sekarang gangguan telah ku usir”, ucap maimun tersenyum sinis.
 Ia hanya pasrah ketika istrinya menyeretnya pulang dengan telinga dijinjing maimun, tak malu ia ketika dilihat oleh orang yang berselisih di tengah jalan,mungkin karna telah biasa.
 Sesampai dirumah dengan tatapan kosong di bangku muka rumahnya ia bertanya pada istrinya.”yang kau bilang tadi hanya becanda kan??”.
“tidak abang ,aku serius kau harus berhenti jadi tukang sate lagi pula uang tabungan kita cukup banyak untuk bertahan hidup setidaknya sampai kedua anak kita telah pandai membuka resleting pria “
       Mendengar ucapan istrinya dedi kobuzer berlari lari kecil dari teras rumahnya sampai ke kamarnya dengan isak tangis yang tak tertahankan.

#           #         #
   
Setelah 7 hari mengurung diri di kamarnya semenjak ia nganggur setelah berhenti menjadi tukang sate ia memutuskan untuk keluar katanya sih cari angin dan ternyata maimun mengizinkanya, saat telah keluar rumah. Ia tak tahu harus berbuat  apa maka ia hanya mengikuti insting liarnya seperti orang gila yang sedang berkeliaran atau ia hanya pura2 gila tak ada yang tahu waktu itu kecuali dirinya sendiri, kini ia bergaya seperti ia biasa mendorong gerobak sate nya dan meneriakan yel-yel khasnya ketika dulu masih menjabat sebagai tukang sate “saaaaaaat,,,teeeeee,,,,saaaaaate,ah  aha aha ,,,,sate-sate,,,sate DIDONG (nama sate dedi kobuzer). 
Bagi maimun tak menjadi persoalan kalo dedi kobuzer bekerja sebagai tukang sate malahan lebih baik karna tukang sate tidak hanya mengisi perut anak bini saja tapi juga memberi makan orang berduit bahkan maimun terpincut cinta tukang sate itu ketika dedi berjualan sate ke rumahnya.
      Ada beberapa hal yang membuat maimun melarang suaminya untuk berjualan sate. Pertama., beberapa tahun terakhir dedi kobuzer menggunakan bahan-bahan tak layak untuk satenya seperti beras raskin dari bulog,  formalin/boraks, serta bumbu dapur yang di dapatnya dari sisa-sisa pedagang di pasar yg tentunya telah membusuk.  Kedua, gara-gara menggunakan bahan pengawet dan bumbu tak layak di konsumsi ia dua kali masuk buih. Ketiga, dedi kobuzer pantang pulang jika satenya tak habis dan waktu paling cepat bagi satenya adalah selama 1 minggu sehingga dedi kobuzer digelari bang toyib oleh para tetangga dan selalu menjadi trand topic gunjingan tetangga.
Telah satu minggu Dedi kobuzer bergaya menjadi tukang sate,ia akhirnya menghentikan kerja yang sia sia itu dan kembali pulang,penampilanya yang rapi saat pergi jauh berbeda ketika bang toyib yang satu ini kembali pulang ke rumah,rambutnya sekarang menjadi gondrong hingga menutupi matanya dan mirip dengan ijuk di sapu, pakainya robek hingga memperlihatkan badanya yg dulu sixpack kini menjelma seperti rak piring terlihat sangat rentan dan giginya yang seminggu yang lalu masih onpong satu sekarang telah ompong tiga di depan pula ompongnya dan bau badanya yang biasa berbau sate sekarang baunya mirip taiiik sapi.

# #     #

      “Di tempat praktek perdukunan ini tak aka nada yang bisa menyembuhkanya, kegilaan hanya dapat di sembuhkan oleh cinta dan yang dapat menyembuhkan suamimu tercinta hanyalah satenya,cinta istri dan orang-orang terdekatnya tak akan membantu banyak”. Jelas pak mantri salah seorang dukun terhebat di kampung mereka prihatin.
      Penjelasan dukun santet itu hanya di jawab anggukan ringan tak bersemangat oleh maimun, tanpa permisi ia pulang kembali kerumahnya sambil menggenggam erat tangan suaminya tak peduli sebau apapun suaminya, memang istri istri yang baik komentar orang2 yang melihanya.
      Sesampainya di rumah maimun melayani dedi kobuzer seperti ia melayani suaminya itu ketika honeymoon dulu,melayani dengan cinta dan kasih saying yang tulus ,perlakuan yang jarang di berikan wanita cantik yang terkenal tomboy itu,maimun memandikanya dengan air hangat hingga kuman-kuman yang melekat pada tubuhnya yang renta hilang seketika saat mandi maimun juga memotong  bulu-bulu yang kian memanjang akhir minggu ini mulai dari rambutnya yang gondrong hingga bulu kakinya yang lebat.
Setelah mandi tak lupa mendandani suaminya dengan memakaikan jas hitam yang dipakai dedi kobuzer ketika perkawinannya dengan maimun dan yang paling penting adalah maimun mnyemburkan wewangian beraneka macam sehingga dapat menetralkan bau yang masih tersisa dari tubuh dedi kobuzer lalu maimun entah apa yang dipikirkanya menegurung dedi kobuzer di kamar mereka yang telah di sulap menjadi kamar pengantin oleh kedua anak mereka yaitu tini sang sulung berusia 10 tahun  dan dini si bungsu berusia kurang lebih 7 tahunan. Setelah semuanya di anggap telah tuntas maimun pun meninggalkan rumahnya, entah kemana perginya ibu tomboy dengan dua anak itu.
Sore harinya maimun pulang kembali kerumahnya, dengan nafas berat tersengal sengal ia lari menuju kamarnya bagai babi yang di kejar anjing,, hari ini adalah hari terberat sekaligus hari yang melelahkan bagi maimun, saat sampai di depan pintu rumahnya ia mengambil nafas sebanyak banyaknya lalu sok berjalan santai menuju kamarnya padahal anaknya melihat dadanya yang naik turun menandakan ibunya tadi pastilah sedang melakukan olahraga yang berat hingga kecapekan seperti itu keringat membasahi tubuh ibu mereka.
      Ketika membuka pintu kamar maimun terpana melihat suaminya yang mencoba tersenyum ke arahnya. Tapi, maimun tahu dimata coklat tua suaminya itu menyimpan sedih dan kerinduan yang ia rasa bukan terhadapnya melainkan pada satenya.
      Maimun menghampiri dedi kobuzer uang saat itu sedang duduk di pinggir dipan kasur ia memilih duduk disamping suaminya, seperti tak mengenal satu sama lain juga sepertinya mereka telah  melupakan kebersamaan mereka dulu, tapi apa benar demikian?!!. Siapa yang tahu dengan hati mereka, saat ini mereka tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. “Kalau abang benar benar ingin menjadi tukang sate keliling lagi aku mengizinkan tapi ada syaratnya abang”, tawar maimun memecah kebisuan diantara mereka.

# # #

   “Dinda  seriuskah dinda dengan ucapan dinda?!!, tanya dedi kobuzer setengah tak percaya. ”Tapi apa syaratnya dinda?!!. Tanya dedi kobuzer lagi tak ingin jika maimun nantinya berubah pikiran.
Maimun serasa ingin muntah melihat wajah suaminya saat ini,, menurutnya malam ini adalah wajah paling bloon milik suaminya, aku rasa kalian akan merasakan hal yang sama dengan maimun jika melihat tampang dedi kobuzer, kepala  yang telah digunduli habis-habisan oleh maimun bersinar terang, setengah wajahnya mengembangkan senyum dengan kulit kencang, sehingga terlihat 20 tahun lebih mudah. Sedangkan wajahnya yang setengah lagi terlihat keriput dengan bibir yang melongo kaya orang bego sedangkan kedua matanya digenangi oleh air mata.
Pertama, abang tidak boleh menggunakan bahan-bahan yang rusak. Kedua, abang setiap hari harus pulang dan selalu tidur di sampingku, habis atau tidak habis satemu kau harus segera pulang”.tukas maimun antusias tapi ia tetap tak berani menatap wajah suaminya mengemaskan itu.’

# # #
     
     
          Malam semakin  menghitam gelap kelabu sedikit kecoklatan semua lampu tetangga telah di matikan, hanya sebuah lampu yang hidup malam itu yaitu lampu kamar dedi kobuzer karna dedi memang tak bisa tidur kalau lampu dimatikan. Ia berbaring berhadap-hadapan dengan maimun ,istrinya langsung tidur setelah tadi ia mengizinkan dirinya untuk berjualan sate lagi. Kata kedua anaknya memberi tahu bahwa ibunya tadi sore baru pulang setelah menjemput gerobak satenya yang di amankan satpol pp kira-kira 2 minggu yang lalu.
Ia menatap kagum melihat wajah istrinya yang dianggapnya awet muda karna sampai sekarang pun istrinya yang telah berumur kepala tiga itu masih terlihat seperti gadis remaja, lama-lama menatap istrinya  seperti itu ia menangis tersedu-sedu karna telah menyadari bahawa ia telah menyianyia-nyiakan istrinya dan kejam terhadap keluarganya. ”Nguuuuu,,,,,,,,,,nguuuuuu, pasti selama ini istriku kesepian dan anak-anaku merindukan sosok ayah, nguuuu,,,nggguuuuuu aku memang laki-laki tak berguna. “Tangisnya membahana keseluruh mata angin seperti lolongan anjing di musim kawin tapi ajaibnya dapat ditahan dan dipantulkan kembali ke telinganya oleh tembok rumahnya yang anti bocor.
Saat tangisnya telah berhenti mengerik bagai suara jangkrik, satu ide yang tak terbayangkan muncul di otaknya yang mulai mencair kembali oleh air matanya yang panas. ”Kenapa tak terpikirkan olehku dahulu, mungkin karna aku dulu sangat bodoh tapi sekarang aku telah jenius, hahahahahahahaha,,, zihahahahahhahaha, shishishishishishsihi, wihahahahahahahaha, kwwkkwwkwkwkkwwkkw”, tawanya lepas bagai pembeli yang berdatangan membeli satenya.
Idenya hanya biasa saja tapi mungkin karna ia hidup saat rezim kebodohan merajalela di Indonesia ia merasa benar-benar sangat jenius, ide yang ia anggap sangat brilant itu adalah membuat warung sate di muka rumahnya.

#    #     #

      Disinlah aku (ihsanul fikri ) sekarang di warung sate didong si pak tua dedi kobuzer, telah selesai menikmati sate yang terkenal nikmat itu, bagi orang awam seperti kalian rasa sate ini mungkin sangat nikmat tapi bagi pecinta kuliner sepertiku rasa sate itu masih kurang selevel dengan lidah ku yang setingkat dibawah dewa pencicip makanan.
Aku berdiri setelah mencoret sebuah daftar keinginan makanku hari ini pada sebuah buku note kecil dan meletakan beberapa lembar uang ribuan di atas meja makanku tadi dalam hati aku bergumam”entah mengapa aku merasa lebih menikmati sebuah sejarah masakan dari pada masakan itu sendiri”. Untuk 30 menit kedepan aku harus pergi ke tempat kuliner selanjutnya atau tidak perut ini akan mengamuk lagi.
Selesai
Created by : eflius eldini(mc_attack)
Author : ihsanul fikri(mr_prince)
Editor : hoesnoel amrie(mr_ha)
        Ditulis oleh Ihsanul Fikri jurusan PK (Program Khusus) salah satu siswa di MAN PK /MAN Koto Baru Padang Panjang sebagai tugas akhir semester 1 mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan judul cerpen ”PROBLEMATIKA DEDI KOBUZER”.


Orang boleh pandai stingginya,tapi ia akan hilang di masyarakat dan dunia bila ia tak menulis.menulis adalah bentuk kecil dari kebadian
= pramoedya ananta toer =

     
 
   
   


Sabtu, 21 April 2018

"DIARY NAELZA" cerpen...


DIARY     NAELZA
                                        
         Apa yang paling berharga dari sebuah buku bacaan,,,,,?!! Adalah ketika seseorang membacanya dan menemukan banyak mutiara kehidupan di sana seperti penyelam yang menemukan harta karun berharga di dasar lautan yang dalam .lalu bagaimana dengan buku tulis apa yang paling berharga dari buku tulis yang kosong melompong putih isinya ituu?!! Penulis pun tak tahu. tapi mungkin,kita bisa mengetahui jawabanya setelah membaca kisah ini.
Ini adalah kisah tentang buku tulis yaitu sebuah buku diary yang juga sama dengan penulis atau sama dengan kamu atau sama dengan kita atau sama dengan kalian yang ingin tau apa sih yang paling berharga dari sebuah buku tulis.ets,kebanyakan intro nih cekidot aja deh.
#          #          #
          Toko buku itu telah di buka 3 jam yang, hari ini adalah hari minggu sehingga banyak pelanggan yang berdatangan, aku melihat seorang gadis masuk mengenakan pakaian dengan baju kaos lengan pendek sedangkan bawahanya mengenakan celana jeans lengan pendek sehingga memperlihatkan lekuk tubuh gadis itu yang mulai terbentuk, ia berjalan santai masuk melihat-lihat buku yang bertengger di rak buku, ketika ia berjalan sampai di rak yang paling ujung di toko itu tepatnya di tempatku saat ini berada.
           Saat ini ia berada tepat didepanku, ia tak berhenti-henti menatapku sehingga membuatku agak ge-er, sedikit takut aku memberanikan diri menatapnya, di lehernya yang putih bersih aku melihat sebuah kalung bergelayutan disana di ujung kalung itu tertulis naelza, “oh nama gadis cantik ini naelza”. Pikirku.
      Aku terperanjat oleh gadis cantik itu ketika tanpa sadar aku kini telah berada di genggaman tanganya, dengan kasar ia membawaku pergi dari toko buku itu.
#          #           #
    Aku adalah sebuah buku diary dengan sampul kulit bewarna hitam kusam, kata seorang buku bijak “takdir paling sial dari  buku tulis adalah sebuah buku diary karna tak semua manusia di dunia ini menggunakan diary dan hasil survey mengatakan buku diary adalah buku tulis yang paling kurang diminati di dunia ini. Aku mengamini ucapan buku bijak itu, ia memang tak salah dengan ucapanya karna seperti yang ia bilang tak semua orang suka menulis sebuah diary apalagi dengan buku diary dengan sampul hitam kusam sepertiku mana ada yang mau beli.  Tapi berbeda dengan naelza dari sekian banyak buku diary yang berada di toko buku tadi ia malah memilih diriku. Hematku selera gadis sangat payah.
        Aku saat ini berada sedang berada di sebuah kamar yang kuyakini ini adalah kamar naelza dan sekarang aku lagi di atas meja belajar naelza. Berbeda dengan kebanyakan kamar perempuan kebanyakan, kamar naelza lebih terlihat seperti sarang hantu, di dinding kamarnya terpajang banyak jolly roger(lambing tengkorak) dengan design background bewarna hitam kusam seperti warna kulitku,  namun terlihat terang karna pencahayaan dari lampu yang sangat mewah di di atas plafon kamar.
“hei anak baru lagi liatin apa sih lo”. Tanya sebuah suara di belakangku.
      Aku kaget melihat makhluk dibelakangku yang sangat mirip denganku tapi  suaranya yang cempreng bin fals itu jauh berbeda dengan suaraku yang tegas dan berwibawa. “ka,,,kamu siapa sih kok kita kaya kembaran gitu”. Tanyaku terbata-bata penuh dengan rasa keingintahuan.
“nyihihihihi,ya iyalah pabrik ciptaan kita kan sama-sama di PT sidomuncul media”. Jawabnya sambil melirik nakal kearah tulisan di sampul bukuku.”ngomong-ngomong nama lu siapa?. Tanya dia padaku.
    “eh,,aku nggak punya nama dari dulu”. Jawabku kaget dengan pertanyaanya.
“\emang elza belum kasih lu nama?!!”. tanya pemilik suara cempreng itu.
“beeeelom,,,,,,”.jawabku sambil menoleh pada naelza yang telah tidur di ranjangnya sambil memeluk bantal guling bersarung tengkorak.
 “ nyihihihihihihi,,,,kasian banget sih hidup lu”.
        Aku terdiam mendengar ledekan si cempreng, entah kenapa dadaku sesak saat mengetahui naelza tidak memberikan nama padaku yang merupakan buku diarynya.”udah jangan sedih coba deh lo liat di organ intim lo mungkin elza menulis sesuatu”. Hibur sih cempreng. Dengan malas aku melihat organ intimku. Dan ternyata ada tulisan disana.
Ini diary keempat gue
Namanya :pacar terakhir naelza.
             Aku terlonjak kesenangan melihat tulisan di lembar pertama  organ intimku, bangga rasanya setelah penantian bertahun-tahun menunggu akhirnya ada juga orang yang menulis disana.”sekarang aku punya nama, kalo gitu kenalan aku pacar terakhir naelza”. Ajakku berkenalan dengan si cempreng.
    Dengan seringai yang menyerupai iblis si cempreng menerima ajakanku berkenalan. “gue tante girang diary pertama elza, senang berkenalan dengan dengan lu si diary kedua.
“iiiiiih nama kamu jorok banget sih”.
 “biasa aja dong nii nama kan elza yang ngasih, ng,,,ng,,, btw elza Cuma nulis itu doang?!!. Tanya tante  girang mengalihkan pembicaraan.
    “Kayanya masih ada lagi deh mau denger nggak??!!!.
#dear pacar                                                                                                 minggu,23-07-2017
“Hai pacar diary baruku kamu pasti lagi lihat air mataku yang menetes membasahi kertas putihmu,saat ini aku lagi sedih,,,,,. Mama dan papa udah nggak sayang lagi sama aku,masa iya tega membuang anak semata wayangnya ke tempat kolot, kumuh, kuno kaya pesantren.“apa kata temen-temen kalo sampe mereka tahu orang sekaya aku sekolahnya malah ke pesantren,mau di taroh dimana wajah cantik aku ini???!!!!!.
Pokoknya aku pengen kabur aja dari rumah, persetan dengan pergaulan yang jelek di luar, persetan jadi anak baik-baik. Kamu mau kan kabur dari rumah sama aku?!!
###   ###  ###
   “kasian amat sih idup lu lembaran pertamanya aja si elza nangis”. Ledek sit ante cempreng itu
     Aku diam aja mendengar olokan sih tante itu, hatiku saat ini sedang berbunga-bunga karna naelza menuliskan isi hatinya di kertasku apalagi naelza memanggilku pacar.
“tapi selamat ya lu udah resmi menjadi diary elza sekarang lu udah gantiin posisi gue maka dari itu lu harus buat kenangan yang banyak sama elza dan nanti lu harus ceritain semuanya pada gue,,,oke.
   Aku tersenyum mendengar ucapan dari tante girang, dia benar sekarang aku udah resmi menjadi diary naelza.
### ### ###
Lembaran kedua :
#dear pacar                                                                                             senin,24-07-2017
“CAR,sekarang mereka udah benar-benar keterlaluan, mereka tega-teganya ninggalin aku di tempat asing kaya gini---kaya aku bukan anak mereka aja,mentang-mentang saat ini sedang bunting lagi truss tega ninggalin aku”
Hari ini aku belum makan apa-apa,gimana mau makan,makannya aja harus pake talam bareng sama teman sekamar, liat tangan mereka ngaduk –ngaduk nasi aja bikin aku muntah gimana jadinya kalo aku ikut makan?!!. Aku benci tinggal di pesantren, belanja ke luar aja dilarang, kemana-mana harus pake kerudung dan parahnya nggak boleh bawa hape lagi.
Naelza yang sabar ya !!!!
Lembaran ketiga:
#dear pacar                                                                                                    sabtu, 29-07-2017
Hari ini adalah hari keempat aku sakit,untungya ada teman sekamar aku yang baik hati,namanya inul, setiap malamdialah yang mengompres keningku dengan kain lap yang telah bercampur dengan air hangat, juga ada iteung yang selalu menyapi aku makan walau lauknya cumin ada tempe goring sama ikan asin, dan terakhir yang nggak kalah baiknya ada iput yang setiap hari membacakan surat yasin padaku selain itu mereka bertiga juga rajin mengurutku. Disbanding ketika SMP di pesntren ini aku lebih merasa punya teman sejati disbanding ketika aku SMP.
LEMBARAN KEENAM:
#Dear Diary                                                                                         MINGGU,06-08-2017
Waaah, nggak terasa telah 2 minggu aku bersekolah di pesantren ini, pagi tadi keluargaku datang membawa berkah yaitu adek baru dan aneka macam makanan sekantong kresek gede.
Mereka Cuma tiga jam menengokku padahal aku ingin main lebih lama lagi dengan adek baruku itu yang bernama ihsanul fikri tapi nggak apa-apa deh yang penting bingkisan makanan gede itu telah berada di tanganku.hehehehehehe,kayanya aku bakal pesta malam ini car.

Lembaran terakhir :
   #dear pacar                                                                                      senin,18-08-2017
Nggak terasa car, ternyata aku udah dua bulan aku sekolah di pesantren ini dan aku juga nggak nyangka halaman kamu udah habis dan ini adalah terakhir kalian aku curhatan sama kamu car,
Alhamdulillah sekarang aku udah biasa memakai jilbab bahkan jilbab yang aku pakai sampai ke mata kakiku dan nggak terasa gerah lagi malahan sekarang terasa nyaman dan aman dari gangguan mata lelaki keranjang.
Kalau makan hebatnya aku udah biasa makan pake talam jadi nggak jijik lagi,kalau aku udah besar nanti aku pengen jadi seorang ustadzhah yang sholehah kaya wali kelas aku ustadzah poerwati yang selain cantik apa adanya ia juga hafizah qur’an dan alumnus al-azhar mesir.
Pacar jangan sedih kalau naelza nggak curhat lagi sama pacar,naelza akan cari buku diary yang mirip banget sama pacar supaya naelza tetap ingat selalu sama pacar

      Jadi apa yang paling beharga dari sebuah buku tulis?!!. buku diary yang kini menjadi diary pensiun  yaitu “pacar terakhir naelza” berpendapat bahwa “yang paling penting dan beharga dari buku tulis adalah ketika seseorang menuliskan sesuatu yang berharga dan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain seperti naelza yang mendapatkan ketenangan hidup saat menuliskan isi hatinya di buku diary”
Selesai

Author       : Eflius Eldini

     
Menulis adalah tugas pribadi dan nasional (pramoedya ananta toer)